Tugas Kelompok Mata Kuliah Kesehatan Mental
Anggota:
Irpan Salam
Irna Musdalifa
Nadeenka Nathania
Sarah Cika Permatasari
2PA01
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengertian Kleptomania
Kleptomania dapat disebut
juga sebagi gangguan karena kegagalan atau ketidakmampuan mengendalikan
keinginan untuk mengambil suatu barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan atau
tidak cukup berharga untuk pengambilannya. Kegagalan mengendalikam keinginan
untuk mengambil tersebut tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja, tetapi
berulang kali. Biasanya barang yang diambil atau dicuri itu akan diberikan
kepada orang lain, ditimbun di suatu tempat tertentu, dibuang atau dikembalikan
lagi ke tempat asalnya.
Penyebab Kleptomania
Kleptomania secara biologis berkaitan
dengan kelainan zat kimia, sedangkan secara psikologis seseorang yang mengalami
kleptomania biasanya memiliki gangguan lain seperti depresi. Kelainan zat kimia
tersebut yaitu serotonin dan dopamin yang merupakan zat kimia neurotransmiter
di dalam otak. Serotonin berfungsi untuk mengatur mood dan emosi, sedangkan
dopamin berfungsi untuk menimbulkan rasa senang.
Seseorang dengan kleptomania memiliki
kadar serotonin yang rendah dan diperkirakan berperan dalam menimbulkan
dorongan yang kuat untuk mencuri tanpa bisa menahannnya. Seseorang yang dengan
gangguan kleptomania akan merasakan ketegangan saat dorongan untuk mencuri
tiba-tiba muncul dengan kuat. Setelah mereka mencuri maka akan muncul perasaan
senang, puas, dan lega. Jadi, pencurian yang dilakukan ini membantu
kleptomaniac untuk melepaskan ketegangan dan memicu dikeluarkannya zat dopamin.
Karena dopamin merupakan zat yang berkaitan dengan rasa senang, maka
kleptomaniac cenderung melakukan lagi hal yang menyenangkan tersebut (mencuri)
dan siklus ini akan terjadi berulang-ulang dan puas
Penderita kleptomania biasanya juga
memiliki gangguan suasana hati seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan
perilaku makan, dan kecanduan (alkohol atau narkoba) yang jika dilihat lagi
berkaitan dengan kinerja zat serotonin dan dopamin. Penyebab lain dari
kleptomania yaitu seseorang yang memiliki luka di kepala diduga ada perubahan
kinerja otak dan zat-zat yang bekerja di dalamnya.
Jenis-jenis Kleptomania
·
Klepto natural adalah
klepto yang ditandai dengan mencuri barang-barang yang tak berguna.
·
Klepto elite adalah klepto
yang ditandai dengan mencuri barang-barang yang harganya mahal.
·
Klepto humanis/animalis
adalah klepto yang ditandai dengan mencuri anak orang atau hewan.
·
Klepto transaktif adalah
klepto yang ditandai dengan mencuri uang tapi bukan korupsi.
·
Klepto persona adalah
klepto yang ditandai dengan mencuri-curi muka dan/atau bentuk tubuh.
·
Klepto status adalah klepto
yang ditandai dengan mencuri status/kekuasaan.
·
Klepto narsistik adalah
klepto yang disertai dengan Narsisis.
Gejala& Ciri Kleptomania
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders- DSM IV-TR (text revision) terbitan American Psychiatric Association
(Edisi ke IV, 2000),
klepto memiliki gejala sebagaiman berikut :
·
Pengulangan mencuri
benda-benda yang tidak dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan atau kadang
benda-benda itu diberikan untuk orang lain. Benda-benda yang diambil adalah
benda-benda yang tidak mempunyai nilai, tidak berharga.
·
Timbul rasa senang ketika
mencuri berhasil dilakukan.
·
Proses mencuri tersebut
tidak dimotivasi oleh rasa marah atau keinginan untuk balas dendam dan tidak
disebabkan oleh delusi dan halusinasi.
·
Perilaku tersebut tidak
disebabkan oleh conduct disorder, manic episode pada gangguan bipolar, atau
gangguan kepribadian antisosial.
·
Orang kleptomania biasanya
akan mengalami stres sebelum mengambil dan juga dia tidak mempunyai rasa
bersalah.
·
Umumnya Penderita Mampu
Membeli Barang Yang Dia Curi.
·
Penderita Akan Merasa
Tegang Saat Melihat Barang Yang Dia Inginkan Dan Sesaat Sebelum
Mengambulnya.Setelah Berhasil Ia Akan Merasa Senang Dan Lega.
·
Penderita mengambil barang
secara spontan dan tanpa strategi serta langkah yang rumit, seringkali ia
meninggalkan jejak dan jejak tersebut justru mengarah ke pelaku tunggal yaitu
ia sendiri.
·
Penderita tidak merasa
bersalah setelah mengambil barang tersebut,bahkan ia akan berani memakainya di
depan si pemilik asli,tetapi ada pula yang menyembunyikan atau malah mengembalikannya.
·
Punya keinginan besar yang
begitu mendesak untuk mencuri pada barang yang mungkin tidak ia perlukan.
·
Merasa lega dan puas saat
mencuri.
·
Tapi setelah mencuri akan
merasa bersalah, menyesal, membenci diri sendiri dan takut ditahan polisi.
·
Meski sesudah mencuri
timbul rasa takut dan menyesal tapi dorongan untuk mencuri akan muncul lagi
secara spontan atau saat sedang depresi atau stres, sehingga perilaku
kleptomania terus berulang.
·
Orang kleptomania mencuri
bukan untuk kepentingan pribadi atau balas dendam, tetapi karena dorongan yang
begitu kuat sehingga timbul rangsangan untuk mencuri.
·
Perasaan tidak nyaman
(inadequacy)
·
Perasaan tidak aman
(insecurity)
·
Kurang memiliki rasa
percaya diri (self-confidence)
·
Kurang memahami diri
(self-understanding)
·
Kurang mendapat kepuasan
dalam berhubungan sosial
·
Ketidakmatangan emosi
·
Mengalami patologi dalam
struktur sistem syaraf
Ciri-ciri Kleptomania
·
Pengulangan
mencuri benda-benda yang tidak dibutuhkan, dan biasanya setelah mencuri benda
tersebut dibagikan kepada orang lain. Dan benda yang diambilnya tidaklah
berharga
·
Peningkatan
dorongan secara terus menerus sebelum mencuri, dan juga timbul perasaan senang
ketika mencuri berhasil dilakukannya.
·
Umumnya
penderita mampu membeli barang yang di ambilnya dan biasanya ketika proses
pengambilan atau pengutilan terjadi, hal ini tidak di dasari rasa balas dendam
dan tidak pula disebabkan oleh delusi atau halusinasi.
·
Penderita
melakukan hal tersebut secara spontan dan tanpa strategi terlebih dahulu
sehingga, ini akan menimbulkan jejak yang justru mengarah ke pelaku tunggal
yaitu ia sendiri, pada saat sebelum mengambil barang pelaku akan merasa tegang
dan setelah mengambil akan timbulperasaan lega dan senang
·
Si
penderita tidak akan merasa bersalah setelah mengambil barang tersebut, bahkan
ia berani mengenakannya didepan sang pemilik atau jika tidak ia akan
menyembunyikannya
Solusi dan Penanganan Kleptomania
Secara psikologis kleptomania bisa disembuhkan dengan caraterapi, tetapi
antara psikolog dengan keluarga tentu haruslah aktif dalam proses penyembuhan
tersebut. Orang-orang terdekat penderita harus diberitahu sebelumny bahwa orang
tersebut sedang berada dalam proses penyembuhan dan pengawasan. Tetapi kalau
masalah kleptomania telah masuk kedalam taraf otak atau saraf maka penanganan
dengan obat-obatan haruslah segera dilakukan untuk terapi akan dijabarkan
dibawah ini sedangkan untuk penanganan dengan obat-obatan akan dijabarkan
kemudian:
Terapi yang digunakan dalam penyembuhan
kleptomania adalah:
·
Cognitive
Behavioral Therapy (CBT)
Individu diharapkan dapat mengidentifikasi
perilaku yang salah, pikiran negatif, dan mengubah pikiran dan perilaku
tersebut secara lebih sehat.
·
Ratinal
Emotive Therapy
Individu diberikan beberapa perlakukan
seperti covert sensitization, dimana individu direkam secara diam-diam ketika
melakukan pengutilan, hasil rekaman tersebut akan diperlihatkan kepada individu
dengan pengarahan konsekuensi sosial terhadap perilakunya tersebut.
·
Aversion
Therapy
Individu diminta untuk berusaha mengatur
pernapasan secara baik, menahan napas untuk beberapa saat ketika rasa tidak
nyaman muncul yang diakibatkan oleh adanya dorongan-dorongan tersebut saat
muncul kembali.
Beberapa jenis obat-obatan untuk perawatan kleptomania:
·
Antidepresan.
Inhibitor Reuptake
Serotonin Selektif (SSRI) biasanya dikonsumsi oleh penderita kleptomania. Jenis
obat ini meliputi fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil, Paxil CR),
fluvoxamine (Luvox, Luvox CR) dll.
·
Mood Stabilizer.
Jenis obat ini
bertujuan menyeimbangkan mood (suasana hati) Anda sehingga perubahan yang cepat
atau tak seimbang yang biasanya memicu dorongan mencuri bisa diredakan. Salah
satu mood stabilizer untuk mencegah kleptomania adalah lithium
(Lithobid).
·
Obat-obatan anti kejang .
Walaupun
sebenarnya diperuntukkan bagi penderita gangguan kejang-kejang, jenis
obat-obatan ini menunjukkan manfaat dalam gangguan mental tertentu, mungkin
juga termasuk kleptomania. Contoh obat-obatan jenis ini adalah topiramate(Topamax)
dan asam valproat (Depakene, Stavzor).
·
Obat-obatan Kecanduan.
Naltrexone (Revia,
Vivitrol) memblok bagian otak yang merasakan kenikmatan dengan perilaku
adiktif. Obat ini dapat membantu menurunkan dorongan dan kenikmatan yang
dihubungkan dengan kegiatan mencuri.
Dukungan dari keluarga
Apabila sanak saudara atau mungkin anak kita memiliki gejala/ciri atau
telah dipastikan menderita klepomania tips-tips dibawah ini dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah kleptomania, diharapkan beberapa cara dibawah ini dapat
memberikan petunjuk dan guidance kepada orang tua dan guru bagaimana cara
menghadapi seseorang yang menderita kleptomania:
·
Mencukupi
kebutuhan anak.Banyak anak suka mencuri karena keinginan yang dibutuhkan belum
terpenuhi. Sebaiknya orang tua mengoreksi diri, apakah ada kebutuhan anak yang
belum dicukupi? Kelalaian itu bisa terjadi dalam bentuk: tidak memberi makanan
yang bergizi, atau tidak menyediakan alat tulis yang dibutuhkan, atau keperluan
sehari- hari lainnya. Semuanya itu akan membuat anak tergoda untuk melakukan
pencurian.
·
Memberi
perhatian yang cukup.Ada pencurian karena adanya ketidakstabilan dalam jiwa
anak. Orang tua yang sibuk hanya tahu mencukupi kebutuhan anak secara materi,
tetapi melalaikan kebutuhan rohaninya. Bila anak itu sehat, puas dan stabil
jwanya, tidak mungkin ia mencuri untuk mencari perhatian orang dewasa.
·
Mengenali
pergaulan anak.Ketika diketahui anak mulai suka mencuri, segera selidiki lebih
dahulu tentang teman-temannya. Apakah ia bergaul dengan teman-teman yang
berperangai buruk, yang menganggap mencuri itu satu keberanian atau mereka
diancam untuk mencuri. Jika benar teman-teman itu yang bermasalah, maka dengan
sabar orang tua harus mengajar anak dan menjelaskan akibat buruk dari mencuri
itu.
·
Menyelidiki
motivasinya.Selain unsur di atas, mungkin masih ada motivasi yang tersembunyi
yang mendorong anak itu mencuri. Cobalah untuk mengetahui kehidupan sosial anak
itu, mungkin mereka sedang berpacaran atau sedang terjerumus pada obat-obat
terlarang seperti: ganja atau minuman keras. Bila orang tua dengan teliti
menyelidiki motivasi anak mencuri, maka akan lebih mudah mengatasi masalahnya.
·
Memasukkan
konsep nilai yang benar.Sejak kecil orang tua sudah harus mendidik perbedaan
antara "ini milik kamu" dan "ini milik saya". Jangan
membiarkan anak sembarangan mengambil barang orang lain. Kalau dalam tas atau
di saku ditemukan barang milik teman, anak harus segera mengembalikannya.
Menerapkan konsep yang benar harus disertai dengan teladan yang baik supaya
anak tidak tamak terhadap hal apa pun sekalipun itu hal yang kecil atau
sembarangan meminjam barang milik orang lain. Berikanlah penghargaan dan pujian
bila mereka mampu mengurus atau mengatur barangnya sendiri.
·
Melakukan
usaha secara bersama.Jika anak sendiri tidak berniat untuk membuang kebiasaan
yang jelek, meskipun orang tua atau guru memaksa atau menekan mereka, hasilnya
tetap akan sia-sia. Usahakanlah untuk bekerja sama dengan anak, menasihati dan
menjelaskan sebab-akibat dari tindak mencuri, atau membantu mereka untuk
mencari jalan ke luar yang bisa dilakukan, kemudian berdoalah bersama mereka
agar bersandar pada anugerah Tuhan untuk hidup dalam kemenangan.
·
Mendidiknya
dalam kebenaran.Hati nurani manusiapun berbicara bahwa mencuri itu dosa dan
Allah akan menghukum dosa itu. Apabila anak itu dalam kelemahannya telah
berbuat dosa, berikan pengertian bahwa ia tetap disayangi, apalagi oleh Allah,
jika mau bertaubat dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Video Terkait
S Sumber:
Sumber Gambar:
http://www.acnr.co.uk/wp-content/uploads/2014/09/case-feat-image.gif
http://www.natural-health-news.com/wp-content/uploads/2016/02/Kleptomania.jpg
http://perempuan.com/asset/files/data/Kleptomania1.jpg
0 komentar:
Posting Komentar