Perkembangan Kesehatan Mental dan Kepribadian Sehat
Menurut Carl Rogers
- Perkembangan Kepribadian Self Menurut Rogers
Dalam masa kecil, anak mulai
membedakan, atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang
lain-lainnya. Segi ini adalah diri dan itu digambarkan dengan bertambahnya kata
“aku” dan “kepunyaanku”. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk membedakan
antara apa yang manjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua benda lain
yang dilihat, didengar, diraba, dan diciumnya ketika dia mulai membentuk suatu
lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain, anak itu
mengembangkan suatu “pengertian diri” (self concept).
Sebagai bagian dari self
concept, anak juga menggambarkan dirinya tentang bagaimana ia menjadi siapa
atau seseorang. Gambaran-gambaran itu dibentuk sebagai suatu akibat dari
bertambah rumitnya interaksi-interaksi dengan orang-orang lain. Dengan
mengamati reaksi dari orang-orang lain terhadap tingkah lakunya sendiri, anak
itu mungkin mengembangkan suatu pola gambaran-gambaran diri yang konsisten,
suatu keseluruhan yang terintegrasi dimana kemungkinan adanya beberapa
ketidakharmonisan antara diri sebagaimana adanya dan diri sebagaimana yang
mungkin diinginkannya untuk menjadi diperkecil.
- Peranan Positif Regard dalam Kepribadian Individu Menurut Rogers
Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan dimiliki semua manusia;
setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi
tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebututuhan ini. Anak
puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang-orang
lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan, ejekan, atau cemoohan dan
kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Apakah anak itu kemudian akan tumbuh
menjadi suatu kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan
akan positive regard ini dipuaskan dengan baik.
- Ciri-ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
1). Keterbukaan pada Pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif.
Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampaikan
ke sistem saraf organisme tanpa halangan atau rintangan.
Orang yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang
kodratnya; tidak ada kepribadian tertutup. Kepribadian adalah fleksibel dan
luwes, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh
kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan
persepsidan ungkapan baru. Sebaliknya, kepribadian orang yang defensif, yang
beroperasi menurut syarat-syarat penghargaan adalah statis atu diam,
bersembunyi di belakang peranan-peranan, tidak dapat menerima atau bahkan
mengetahui pengalaman-pengalaman tertentu.
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih
“emosional” dalam pengertian bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat
positif dan negatif (misalnya, baik kegembiraan maupun kesusahan) dan mengalami
emosi-emosi itu lebih kuat daripada orang yang defensif.
2). Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya,
hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan, karena orang yang sehat akan
terbuka pada semua pengalaman. Akan tetapi orang yang defensif harus mengubah
suatu pengalaman baru untuk membuatnya harmonis dengan diri atu dapat dikatakan
bahwa orang yang defensif memiliki suatu struktur diri yang berprasangka dimana
semua pengalaman harus cocok dengannya.
Rogers percaya bahwa kualitas
dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat esensial dari
kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi
pada momen itu dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu struktur yang
dapat berubah dengan mudah sebagai respons atas pengalaman momen yang
berikutnya.
3). Kepercayaan Terhadap Organisme
Orang Sendiri
Prinsip ini mungkin paling baik
dipahami dengan menunjuk kepada pengalaman Rogers sendiri. Dia menulis “apabila suatu aktivitas terasa seakan-akan
berharga atau perlu dilakukan, maka aktivitas itu perlu dilakukan. Dengan kata
lain saya telah belajar bahwa seluruh perasaan organismik saya terhadap suatu
situasi lebih dapat dipercaya daripada pikiran saya?”.
Dengan kata lain, bertingkah laku
menurut apa yang dirasa benar, merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan
dalam memutuskan suatu tindakan, lebih dapat diandalkan daripada faktor-faktor
rasional atau intelektual.
Karena seluruh kepribadian mengambil
bagian dalam proses membuat keputusan, maka orang-orang yang sehat percaya akan
keputusan mereka.
4). Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin
seseorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk
memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya
paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan
tindakan, dan juga memiliki perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan
dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah
laku, keadaan, atau peristiwa-peristiwa masa lampau, karena merasa bebas dan
berkuasa maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan
dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukannya.
Orang yang defensif tidak memiliki
perasaan-perasaan bebas. Orang ini dapat memutuskan untuk bertingkah laku
dengan cara tertentu, namun tidak dapat mewujudkan pilihan bebas itu ke dalam
tingkah laku yang aktual.
5). Kreativitas
Semua orang yang berfungsi
sepenuhnya sangat kreatif. Orang yang kreatif sering kali menyesuaikan diri
dengan tuntutan-tuntutan dari situasi khusus apabila konformitas yang demikian
itu akan membantu memuaskan kebutuhan mereka dan memungkinkan mereka mengembangkan
diri mereka sampai ke tingkat paling penuh.
Orang yang defensif, yang kurang
merasa bebas, yang tertutup terhadap banyak pengalaman, dan yang hidup dalam
garis-garis pedoman yang telah dikodratkan adalah tidak kreatif dan tidak
spontan.
Rogers percaya bahwa
orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan
bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi
lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menanggulangi
perubahan-perubahan traumatis seklipun seperti dalam pertempuran atau
bencana-bencana alamiah.
Konsep Kepribadian Menurut Carl
Rogers
Menurut
Carl Rogers, struktur kepribadian memiliki 3 konstruk yang menjadi dasar
penting dalam pembentukan kepribadian. Struktur kepribadian menurutnya adalah:
1. Organisme
Organisme mencakup tiga hal, yaitu:
a. Makhluk Hidup
Organisme
terdapat di dalam jasad makhluk hidup karena makhluk hidup memiliki kesadaran,
respon. persepsi dll.
b. Realitas Subyektif
Organisme
akan selalu berhadapan dengan realita yang ada di dunia. So, setiap organisme
akan memiliki persepsi yang berbeda tentang dunia ini.
c. Holisme
Organisme
akan selalu memiliki perkembangan pengalaman, dan otomatis itu akan membuatnya
merubah tujuan juga.
2. Medan Fenomena (Phenomena Field)
Medan
fenomena adalah seluruh pengalaman pribadi yang terjadi sepanjang hidup
individu. Nah, hal-hal yang meliputi medan fenomena adalah :
a. Pengalaman internal dan eksternal.
b. Pengalaman yang tersimbol.
c. Melibatkan persepsi yang bersifat
subjektif.
d. Medan fenomena setiap orang
berbeda-beda dan tidak dapat diketahui.
3.
Diri
(Self)
b. Self juga terbentuk dari hubungan
kedekatan dengan pribadi lain.
c. Self bersifat meningkat dan
konsisten.
d. Self akan merasa terancam jika
ada ketidaksesuaian lingkungan.
e. Self dapat berubah sesuai dengan
proses belajar.
Daftar Pustaka:
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Sumber Gambar:
http://journalpsyche.org/wp-content/uploads/2014/08/CarlRogers.jpg
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/92/The_Self.jpg
0 komentar:
Posting Komentar