An ordinary blog from an ordinary girl

Welcome to my ordinary blog
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Manusia dan Kegelisahan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgplBbq-AqYoNp630AVBIC9tfBqDsReAvyPOwUbK2eTqpJMrGUw7CnHnwrqaanqaiC0H-EycBHg9TOcgi6CUeRDCvs0wp238Vdznx-ZgH4dcFPQ56fUfA4ZUYK6ZaJyD6qC045RAHWNchs/s1600/gelisaah.jpg 

1. Kegelisahan

a. Pengertian Kegelisahan

Ketidak tentramannya seseorang yang terlihat dari perbuatan, tingkah laku serta mimik wajahnya. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan.

Sigmun Freud, seorang ahli psikoanalisa menjabarkan tiga macam kecemasan, yaitu kecemasan obyektif, neorotik, dan moril.

Kecemasan Obyektif, berasal dari pengalaman individu yang membuat kecemasan hebat.
Kecemasan Neorotik, berasal dari naluriah.
Kecemasan Moril, berasal dari pribadi individu.


b. Sebab-sebab Orang Gelisah

Sebab-sebab orang gelisah adalah pada hakikatnya, seseorang tidak ingin haknya hilang atau diambil. Hal itu merupakan ancaman, baik dari luar maupun dalam.

Contohnya bila terjadi bencana alam, semua orang pasti akan gelisah karena bencana itu dapat menghilangkan hak-hak yang sudah di pegang seperti hak hidupnya.

c. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan

Mengatasi kegelisahan berasal dari diri sendiri, bagaimana kitya mengatasi kegelisahan dengan cara menenangkan diri, setelah itu barulah kita bisa mengatasi segala sesuatu solusi.

Contoh:

Bila ada bencana alam kita harus bersikap tenang dan mengikuti aba-aba atau perintah dari pihak penyelamat.


2. Keterasingan

a. Pengertian Keterasingan

Keterasingan berarti tersisihkan dari pergaulan, terpencil, atau terpisah dari yang lainnya. Yang membuat orang terasingkan adalah bagaimana orang itu bersikap dan berperilaku, apakah diterima atau tidak dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Surat Al-Imran menjelaskan:



فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Ali ‘Imran: 159)


3. Kesepian

a. Pengertian Kesepian

Kesepian berarti sendirian dan tidak ditemani. Setiap orang pasti pernah merasakan kesepian , karena kesepian merupakan bagian hidup manusia, lamanya orang merasa kesepian bergantung pada mental individu masing-masing dan tingkat kasusnya.

b. Penyebab Kesepian

Frustasi merupakan salah satu penyebab kesepian. Karena sedang frustasi, seseorang bisa saja tidak mau keadaan sekitarnya ramai oleh orang-orang sehingga ia lebih memilih untuk menyendiri dan tidak berinteraksi dengan orang lain.
Keterasingan juga salah satu penyebab kesepian. Saat orang dikucilkan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu, maka orang tersebut merasa kesepian karena tidak ada teman yang menemaninya.


4. Ketidakpastian

a. Pengertian Ketidakpastian

Keadaan dimana seseorang mengalami perasaan yang tidak menentu, tidak terarah, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

b. Sebab-sebab Terjadi Ketidakpastian


  • Obsesi, perasaan yang terus menerus teringat dan bersifat negatif. Contoh: berpikiran ada seseorang yang mau menjatuhkan dirinya sehingga ia terus menerus  dipikirkan.
  • Phobia, ketakutan pada sesuatu hal.
  • Kompulasi, keraguan tentang apa yang akan dikerjakan.
  • Histeria, kelamahan syaraf yang tidak mampu menguasai diri.
  • Delusi, keyakinan tidak beres karena berdasarkan keyakinan palsu.
  • Halusinasi, khayalan tanpa rangsangan panca indera.
  • Keadaan emosi
     c. Usaha-usaha Mengatasi Ketidakpastian

Untuk dapat mengatasi ketidakpastian seseorang, dibutuhkan pemahaman diri terlebih dahulu apa yang menyebabkan ketidakpastian tersebut. Namun apabila diri sendiri tak dapat mengatasinya sendiri, sebaiknya dibawa ke psikolog.

Berikut ini pernyataan Al-Quran tentang mengatasi ketidakpastian atau keragun dalam contoh keraguan terhadap kitab suci Al-Quran yaitu : Al-Baqarah (2) : 23

وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”





Sumber:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgplBbq-AqYoNp630AVBIC9tfBqDsReAvyPOwUbK2eTqpJMrGUw7CnHnwrqaanqaiC0H-EycBHg9TOcgi6CUeRDCvs0wp238Vdznx-ZgH4dcFPQ56fUfA4ZUYK6ZaJyD6qC045RAHWNchs/s1600/gelisaah.jpg
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab10-manusia_dan_kegelisahan.pdf
http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/11/07/sudahkah-kita-mengoreksi-pergaulan-kita/
http://aisyahtyasmaharani.wordpress.com/2013/12/05/mengatasi-ketidakpastian/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar