An ordinary blog from an ordinary girl

Welcome to my ordinary blog
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Manusia dan Keadilan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5UN9IsZ42EavQ4wSrib7ge1qOOXVp1qsgzZ2yrRicxnggZ3BXHWgrWGlHsE6GSAubg6ccEQxJKelFjelZSLmMqqKfMHpj10SmUX7ykp281q5Hh6bVDiGVUWItbmxmR3lyIw6PjsoJ3DHb/s1600/Keadilan.png 

1. Keadilan

a. Pengertian Keadilan

Istilah keadilan (iustitia) berasal dari kata "adil" yang berarti: tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa pengertian keadilan adalah semua hal yang berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antarmanusia, keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakukan tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih; melainkan, semua orang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya.

b. Makna Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran". Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan.

c. Contoh Keadilan 

Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah misalnya orangtua memberikan uang jajan sesuai dengan hak dan kewajibannya. Kakak mendapat uang jajan Rp 5000, sedangkan adik mendapatkan uang jajan sebesar Rp 3000. Ini termasuk berlaku adil sesuai porsinya.


2. Keadilan Sosial 

a. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Makna yang terkandung didalam nilai-nilai sila kelima ini adalah sebagai berikut : suatu tata masyarakat adil dan makmur sejahtera lahiriah batiniah, yang setiap warga negara mendapat segala sesuatu yang telah menjadi haknya sesuai dengan esensi adil dan beradab. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam wujud pelaksanaannya adalah bahwa setiap warga harus mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan, keserasian keselarasan, antar hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.  


b. Wujud Keadilan Sosial
1)    Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2)   Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta   menghormati hak-hak orang lain.

3)     Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan

4)   Sikap suka bekerja keras

5)    Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.



c. Delapan Jalur Pemerataan yang Merupakan Asas Keadilan Sosial

 1)    Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan.

2)   Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.

3)     Pemerataan pembagian pendapatan

4)    Pemerataan kesempatan kerja.

5)     Pemerataan kesempatan berusaha.

6)     Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.

7)   Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.

8)   Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.



d. Macam-macam Keadilan

1. Keadilan Legal atau keadilan Moral  
Keadilan yg mengikuti penyesuaian atau pemberian tempat seseorang dalam masyarakat sesuai dengan kemampuannya, dan yang dianggap sesuai dengan kemampuan yg bersangkutan.
2. Keadilan Distributif
Keadilan yang memberikan hak atau jatah kepada setiap orang menurut jasa-jasa yang telah diberikan (pembagian menurut haknya masing-masing pihak).
3. Keadilan Komutatif
Keadilan yang memberikan kepada setiap orang sama banyaknya, tanpa mengingat berapa besar jasa-jasa yang telah diberikan (dari kata commute = mengganti, menukarkan, memindahkan).

3. Kejujuran

a. Pengertian Kejujuran dan Hakikat Jujur Menurut Islam

Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah.

Kejujuran adalah perhiasan orang berbudi mulia dan orang yang berilmu. Oleh sebab itu, sifat jujur sangat dianjurkan untuk dimiliki setiap umat Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (Q.S. an-Nisa: 58).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. al-Anfal: 27).

Dari dua ayat tersebut didapat pemahaman bahwa manusia, selain dapat berlaku tidak jujur terhadap dirinya dan orang lain, adakalanya berlaku tidak jujur juga kepada Allah dan Rasul-Nya. Maksud dari ketidakjujuran kepada Allah dan Rasul-Nya adalah tidak memenuhi perintah mereka. Dengan demikian, sudah jelas bahwa kejujuran dalam memelihara amanah merupakan salah satu perintah Allah dan dipandang sebagai salah satu kebajikan bagi orang yang beriman.


4. Kecurangan

a. Pengertian Kecurangan dan Sebab Individu Melakukan Kecurangan

Kecurangan atau curang sudah tentu identik dengan ketidakjujuran. Kecurangan biasanya terjadi karena antara keinginan dan kenyataan tidak sejalan sehingga kecurangan menjadi salah satu jalan keluar yang dipilih untuk memuaskan keinginannya. Kecurangan identik dengan keserakahan, dimana kecurangan membawa kita kepada hal-hal yang negatif.

Sebab-sebab individu melakukan kecurangan ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu :
1. Aspek ekonomi
2. Aspek kebudayaan
3. Aspek peradaban



5. Perhitungan (HISAB) dan Pembalasan

a. Macam-macam Pembalasan

Pembalasan di bagi dua macam, yaitu:

1. Pembalasan untuk perbuatan baik,  pembalasan yang dilakukan apabila individu lain berbuat baik kepada sesamanya. Contoh: saling tolomg-menolong.

2. Pembalasan untuk perbuatan tercela, pembalasan yang dilakukan apabila individu lain dikenakan kejahatan dari sesamanya, maka individu ini akan membalas perbuatannya. Contoh: Saling mengejek.

Sebenarnya pembalasan dalam bentuk perbuatan tercela merupakan larangan darii agama, karena pada hakikatnya semua agama mengajarkan kepada kebaikan dan meninggalkan semua sifat kejahatan. Sebagai manusia sebaiknya kita harus berpedoman pada perbuatan yang baik.

b. Penyebab Pembalasan

Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan mennimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
 
 
6. Pemulihan Nama Baik
 
a. Pengertian Nama Baik
 
Nama baik merupakan tujuan semua orang yang hidup. Nama baik merupakan suatu keadaan dimana individu menjaga nama baik dirinya maupun orang disekitarnya selalu dikenal sebagai individu atau suatu kelompok yang baik dan tidak tercela. Nama baik merupakan penunjang hidup untuk melaksanakan dan menyukseskan semua kegiatan dan pekerjaan inividu.
b. Hakikat Pemulihan Nama Baik
 
Pada hakikat semua individu memiliki keinginan untuk selalu dikenal baik oleh individu lainnya. Individu menjaga nama baiknya untuk melancarkan semua kegiatannya sehari-hari.



Sumber:
http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-keadilan-apa-itu-keadilan.html
http://aldymohamad.blogspot.com/2012/04/makna-keadilan.html
http://pend-pancasila.blogspot.com/2014/02/nilai-keadilan-sosial-bagi-seluruh.html
http://rvaniaannisa.blogspot.com/2013/11/wujud-dan-macam-macam-keadilan-sosial.html
http://saputridella.blogspot.com/2012/11/macam-macam-keadilan-beserta-contohnya.html
https://www.facebook.com/permalink.php?id=592629434083673&story_fbid=634137943266155
http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/kecurangan-dan-sebab-orang-melakukan.html
http://syafaatoen.blogspot.com/2012/06/sebab-orang-melakukan-kecurangan.html
http://serbaada02.blogspot.com/2012/04/pembalasan.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar