An ordinary blog from an ordinary girl

Welcome to my ordinary blog
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Kepemimpinan Transaksional dan Kepemimpinan Tranformasional

1.      Kepemimpinan Transaksional
Pemimpin yang membimbing atau memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka Kepemimpinan transaksional merupakan sebuah gaya dimana seseorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dnegan menyediakan sumber daya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas, dan pencapaian tugas yang efektif.
Karakteristik yang paling menonjol dari gaya kepemimpinan ini adalah adanya imbalan yang diberikam kepada bawahan atas pekerjaannya yang selesai dan akan membatalkan imbalan tersebut apabila tidak memenuhi target yang diinginkan.


Kasus:


VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menginstruksikan kepada seluruh lurah di lima wilayah kota dan satu kabupaten di Jakarta untuk mulai menggalakan Gerakan Basmi Tikus (GBT).
"Saya sudah bilang sama pak camat, untuk bikin gerakan basmi tikus (GBT). Tikus di Jakarta ini besar-besar lho," ujar Djarot di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Oktober 2016.
Menurut Djarot, langkah basmi tikus ini harus diambil karena keberadaan populasi tikus di Jakarta, khususnya di wilayah permukiman padat penduduk terbilang banyak dan mengkhawatirkan warga, terutama yang berusia balita (bawah lima tahun). Terlebih, keberadaan tikus menjadikan tempat terlihat kumuh.
Bahkan, Djarot menggelar sayembara, yakni akan memberikan insentif bagi warga yang bisa menangkap tikus. Ia meminta kepada jajaran terkait untuk menggunakan tenaga petugas harian lepas kebersihan atau petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), di samping keterlibatan warga.
"Satu ekor tikus kami siapkan insentif Rp20 ribu. Tikus yang berhasil ditangkap bisa dijadikan pupuk setelah dikumpulkan," katanya. (ase)

Analisis Kasus:
Wakil Gubernur Jakarta mengadakan aksi pembasmian tikus-tikus yang ditakutkan membahayakan kesehatan khususnya balita dengan cara mememberikan insentif bagi warga Jakarta yang bisa menangkap tikus dan akan mendapat insentif sebesar Rp 20,000-, per satu tikus yang ditangkap. Dalam kasus ini, Wakil Gubernur Jakarta menggunakan gaya kepemimpinan Transaksional karena beliau memotivasi warga-warganya untuk mau membantu dan bekerja demi Jakarta yang lebih sehat dan bersih dengan cara memberikan insentif tersebut.

2.     Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan tranformasional adalah kemampuan seorang pemimpin adalam bekerja dengan dan atau melalui orang lain utnuk mentransformasikan secara optimal seumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan. Sumber daya yang dimaksud yaitu sumber daya manusia seperti, pimpinan, staf, bawahan, tenaga ahli, guru, dosen, peneliti, dan lain-lain.


Kasus:   


Analisis Kasus:
Salah satu contoh seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional adalah Herb Kelleher, seorang CEO yang menjadikan Southwest Airlines menjadi salah satu maskapai penerbangan terbaik di dunia. Dia memiliki karisma (pernah satu kali menyelesaikan perselisihan antar karyawan dengan melakukan adu panco), berorientasi pada karyawan (karyawan paling utama), memiliki visi (dia menerapkan konsep low-cost airline sebagai desain untuk berkompetisi dengan moda transportasi darat dan maskapai perkembangan lain), dan motivator yang sangat baik untuk orang-orang yang ada di perusahaannya.n Seorang pemimpin sesukses Herb Kelleher juga tidak akan berhasil jika tidak dibantu oeh karyawannya. Yapp, seorang pemimpin juga membutuhkan rekan untuk mewujudkan visinya. 



Sumber:
Soekarso & Putong, Iskandar. (2015). Kepemimpinan kajian teoritis dan praktis. Yogyakarta: Mitra Wacana Media.


http://glowforindonesia.org/inspiring-indonesia/read/memimpin-dengan-visi-transformational-leadership/13

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Definisi Kepemimpinan, Komponen, dan Jenis-jenis

A.    Definisi Kepemimpinan
Dalam Soekarso dan Putong (2015), kepemimpinan dapat diartikan dengan melihat definisi-definisi dari beberapa ahli, sebagai berikut.

1.      Ordway Tead (1935);
Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan.

2.      Harold Koontz & Cyrill O’Dennelle (1967);
Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan semangat keyakinan.

3.      Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1982);
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

4.      John C. Maxwell (1967);
Kepemimpinan adalah suatu kehidupan yang mempengaruhi kehidupan lain.

B.     Komponen-komponen kepemimpinan

Ada tiga komponen penting dalam kepemimpinan, yaitu:
a.       Pengaruh
Kepemimpinan adalah pengaruh, ini terjadi karena adanya proses pengaruh. Pemimpin mempengaruhi bawahan atau pengikut kearah yang diinginkan.

b.      Legitimasi
Kepemimpinan adalah legitimasi, ini terjadi karena adanya pengakuan atau pengukuhan kedudukan pemimpin dan legitimasi juga merupakan posisi formal dari kekuasaan dalam organisasi. Pemimpin yange memiliki legitimasi institusional atau legitimasi personal dapat mempengaruhi atau memerintah bawahan dan rela dipengaruhi dan diperintah oleh pemimpin yang memiliki legitimasi.

c.       Tujuan
Kepemimpinan adalah pencapaian tujuan, dimana pemimpin berurusan dengan tujuan-tujuan, yaitu, tujuan individu, kelompok, dan organisasi.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepimpinan merupakan suatu kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan semangat dan keyakinan.

C.     Jenis-jenis Kepemimpinan

1.      Otoriter
Adalah jenis pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan oleh pemimpin sendiri (tidak member kesempatan kepada bawahan).

2.      Demokratis
Adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan penetapan keputusan lebih banyak diserahkan pada bawahan.

3.      Populis
Adalah tipe pemimpin yang mampu membangun rasa solidaritas pada bawahan atau pengikutnya.

4.      Kharismatik
Adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai ciri khas kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga sangat dikagumi dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya.

5.      Kooperatif

Kepemimpinan ciri khas Indonesia, yaitu kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila, memiliki wibawa dan daya untuk membawa dan memimpin masyarakat lingkungannya ke dalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.





Daftar Pustaka:
Soekarso & Putong, Iskandar. (2015). Kepemimpinan kajian teoritis dan praktis. Yogyakarta: Mitra Wacana Media.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

PSIKOLOGI MANAJEMEN: DEFINISI KOMUNIKASI DAN DIMENSI-DIMENSI

Definisi Komunikasi

Menurut West & Turner (2008), komunikasi dapat di artikan sebagai berikut:

1. Komunikasi merupakan proses sosial.
2.  Melibatkan manusia dan interaksi.
3. Melibatkan setidaknya dua orang, pengirim dan penerima.
4.  Komunikasi memiliki tujuan, niat, motivasi, dan kemampuan.
5. Komunikasi bersifat dinamis, berkesinambungan, dan kompleks.

Terdapat tiga penjabaran dalam mendefinisikan komunikasi. Ketiga pengertian tersebut adalah, komunikasi merupakan transmisi informasi, komunikasi juga merupakan media penyampaian dalam bentuk pesan verbal maupun non-verbal, dan yang terakhir dijelaskan bahwa komunikasi merupakan proses tukar menukar informasi antara satu individu dengan individu lainnya melalu proses simbol-simbol, tanda-tanda, maupun tingkah laku (Rosenbaum Dalam Susanto, 115:2014).


Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses sosial yang melibatkan dua orang untuk melakukan proses tukar menukar informasi secara berkesinambungan dengan menggunakan simbol, tanda maupun tingkah laku.



Dimensi-dimensi Komunikasi

1. Isi

Littlejohn & Foss (2008) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan dimensi isi pada komunikasi dapat dilihat dalam contoh sbb:
Ketika rekan kerja Anda bertanya mengenai laporan yang harus dikerjakan olehnya kepada Anda, Anda akan menjawab pertanyaan rekan kerja Anda tersebut sesuai dengan apa yang harus rekan kerja Anda tahu.
Dari kasus tersebut, yang dimaksud dengan dimensi isi pada komunikasi adalah jawaban Anda. Isi dari jawaban yang Anda berikan kepada rekan kerja Anda.

2. Kebisingan
Kebisingan adalah segala sesuatu yang dapat mengganggu pengiriman dan penerimaan pesan sehingga pesan yang disampaikan tidak akurat (West & Turner, 13: 2009),
Selanjutnya dijelaskan bahwa ada empat tipe kebisingan dalam komunikasi, yaitu:
Kebisingan fisik, berkaitan dengan stimulus dari luar yang mengganggu penerimaan isi pesan. Contoh: ketika dengan mendengarkan perintah dari pimpinan, rekan kerja disekitar kita menguap dengan suara kencang sehingga perintah yang diminta pimpinan kurang jelas tersampaikan.
Kebisingan fisiologis, berkaitan dengan pengaruh dari aspek biologis, seperti masalah artikulasi atau ketidakmampuan mendengar dengan baik.
Kebisingan psikologis, berkaitan dengan antara lain bias dari kedua komunikator, adanya prejudis atau prasangka dalam menerima pesan atau isi yang disampaikan. Contohnya adalah ketika seseorang berbincang dengan Anda dan tidak sengaja Anda merasa tersinggung dengan ucapannya, Anda sudah mengalami yang namanya kebisingan psikologis.
 Kebisingan semantik, terjadi ketika pengirim dan penerima pesan memiliki perbedaan arti dari isi yang mereka perbincangkan. Biasanya ini terjadi karena adanya perbedaan bahasa  yang sering digunakan dari masing-masing pihak.

3. Jaringan
Jaringan pada komunikasi merujuk pada bagaimana isi atau konten dari pesan itu dapat disampaikan tidak hanya langsung antara A dan B. Isi pesan tersebu juga bisa disampaikan dengan meluaskan jaringan. Missal ketika A ingin menyampaikan pesan namun B tidak ada, ketika C adalah teman dekat B, maka A akan meminta tolong untuk menyampaikan pesannya kepada B melalui si C.

4. Arah
Menurut Robbins & Judge (2008), arah komunikasi dapat mengalir secara vertikal (kebawah dan keatas) dan lateral.
- Vertikal (kebawah), berkaitan dengan komunikasi antara para pemimpin dengan bawahannya untuk memberikan instruksi, menyampaikan dan menetapkan tujuan, serta menginformasikan kebijakan-kebijakan tertentu.
- Vertikal (keatas), komunikasi ini digunakan untuk memberikan umpan balik terhadap orang yang lebih tinggi, memegang kekuasaan, atau pemimpin. Contohnya ketika bagian manajemen memberikan hasil laporan dalam bentuk tertulis kepada pimpinannya. Komunikasi ini juga berguna untuk pemimpin karena diharapkan pemimpin dapat memahami dan mengertian perasaan bawahannya, keluh kesah, dan masalah atau konflik yang terlibat antara para bawahannya.
- Lateral, komunikasi yang terjadi antaranggota, antar karyawan dari kelompok kerja yang sama. 



Peranan Psikologi Manajemen pada Organisasi

Psikologi manajemen dapat berguna dalam organisasi sendiri karena untuk mencapai tujuan-tujuan dari perusahaan atau organisasi itu sendiri. Peran psikologi manajemen dalam organisasi dapat menyangkut kepada hal-hal berupa mengimplementasikan rencana kerja perusahaan atau organisasi, pengorganisasian, pelatihan dan pengembangan kerja karyawan serta pengawasan.



Daftar Pustaka:

Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. (2008). Theories of Human Communication. 9th edition. USA: Thomson Higher Education.

Robbins, P. Stephen & Timothy A. Judge. (2008). Organizational Behavior. Ed 12. Jakarta: Salemba Empat.

Susanto, Heri. (2014).  Communication Skills: “Sukses Komunikasi, Presentasi, dan Berkarier!”. Ed 1. Yogyakarta: Deepublish.

West, Richard & Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi. Ed 3. Jakarta: Salemba Humanika.

West, Richard & Lynn H. Turner. (2009). Understanding Interpersonal Communication: Making Choices in Changing Time. USA: Wadsworth Cengage Learning.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

TUGAS SOFTSKILL PSIKOLOGI MANAJEMEN: SDM, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN






Apa itu SDM?

Di kutip dari laman humancapitaljournal.com mengenai pengertian sumber daya manusia (SDM) adalah:

·        M.T.E. Hariandja (2002, h 2) menjelaskan bahwa, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

·        Sonny Sumarsono (2003, h 4), sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.

·        Hasibuan (2003, h 244) mendefinisikan sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa SDM adalah unsur penting dalam suatu organisasi untuk meningkatkan kinerja efektivitas dan efisiensi organisasi yang dilihat dari kualitas individu baik dari daya pikir dan daya fisiknya.

Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia?? 
Berikut merupakan teori-teori manajemen sumber daya manusia yakni sebagai berikut. 
a. Kinerja Pegawai
Kinerja merupakan penampilan hasil karya seseorang dalam bentuk kualitas ataupun kuantitas dalam suatu organisasi. Kinerja tampilan individu maupun kelompok kerja pegawai.

Tolak Ukur Kinerja
Dimensi-dimensi yang dijadikan sebagai ukuran kerja menurut Nawawi(2000:97) adalah sebagai berikut..
1. Tingkat kemampuan kerja (kompetensi) dalam melaksanakan pekerjaan baik yang diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan maupun yang sumber dari pengalaman kerja. 
2. Tingkat kemampuan eksekutif dalam memberikan motivasi kerja, agar pekerja sebagai individu pekerja dengan usaha maksimum, yang memungkinkan tercapainya hasil sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

b. Kompensasi 
Kompensasi adalah salah satu faktor baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai. Karena semestinya pemberian kompensasi kepada pegawai perlu mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen instansi agar motivasi para pegawai dapat dipertahankan dan kinerja pegawai diharapkan akan terus meningkat.

c.Kompetensi
Kompetensi adalah karakteristik dasar yang dihubungkan dengan peningkatan kinerja individu atau tim. Pengelompokan kompetensi terdiri dari pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan kemampuan (ablities). Kompetensi karyawan diperlukan untuk mengidentifikasi pekerjaan sesuai dengan prestasi yang diharapkan. Kompetensi tingkat karyawan adalah sebagai berikut..
  • Flexibility, adalah kemapuan untuk melihat perubahan sebagai salah satu kesempatan yang menggembirakan ketimbang sebagai ancaman.  
  • Information seeking, motivation, and ability to learn, adalah kemampuan mencari kesempatan belajar tentang keahlian teknis dan interpersonal. 
  • Achievment motivation, adalah kemampuan berinovasi sebagai peningkatan kualitas, dan produktivitas. 
  • Work motivation under time pressure, adalah kemampuan menahan stres dalam organisasi, dan komitmen dalam menyelesaikan pekerjaan 
  • Collaborativeness adalah kemampuan pegawai untuk bekerja secara kooperatif di dalam kelompok. 
  • Customer service orientation adalah kemampuan melayani konsumen, mengambil insiatif dalam mengatasi masalah yang dihadapi konsumen.
d. Komitmen Pegawai
Komitmen pegawai adalah kekuatan relatif dari identifikasi dan keterlibatan individu kepada organisasi tertentu. Komitmen dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu sebagai berikut.
1). Visiblitas, adalah perilaku yang dapat diamati oleh orang lain. Cara sederhana untuk membuat individu memiliki komitmen pada organisasi adalah dengan melihat dukungan kepada organisasi beserta tujuan-tujuannya. Visibilitas harus dikombinasikan dengan ketegasan. 

2). Ketegasan, adalah individu tidak dapat menyangkal perilaku yang terjadi. Ketegasan perilaku tergandung atas dua faktor yaitu diamati dan jelas tidak samar-samar. Kalau perilaku yang tidak dapat diamati kecuali dengan cara merujuk maka hal ini kurang jelas. 

3). Keteguhan Perilaku, adalah permanen, tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan.

4). Kemauan pribadi yang mengikat karyawan pada tindakannya, yakni tanggung jawab pribadi. Tingkat kemauan dari tindakan berhubungan dengan 1. pilihan, 2 adanya tuntutan eksternal untuk bertindak, 3. adanya dasar ekstrinsik untuk bertindak, dan (4). adanya kontributor untuk bertindak.  


Apa itu Organisasi?

Menurut Schermerhon, Hunt & Osborn (2004), Dalam Hutapea & Thoha (2008), mendefinisikan organisasi sebagai kumpulan orang yang bekerja samadengan cara mendistribusikan pekerjaan guna mencapai tujuan tertentu.

Stacey (1996), Dalam Hutapea & Thoha (2008), menjelaskan bahwa organisasi yang dibentuk oleh manusia merupakan jaringan orang-orang, berupa agen-agen individu yang saling berinteraksi secara internal dan eksternal.

Dikutip dari laman hariannetral.com, pengertian organisasi menurut Philip Selznick bahwa organisasi adalah peraturan personil guna mempermudah pencapaian beberapa tujuan yang telah melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab.
Berdasarkan pengertian organisasi diatas dapat diambil beberapa poin  penting yaitu:
1. Kumpulan dua orang atau lebih
2. Kerja sama
3. Tujuan bersama
4. Sistem koordinasi kegiatan
5. Pembagian tugas dan tanggung jawab personil



Teori-Teori Organisasi??


Apa itu Kepemimpinan??

-         Pengertian kepemimpinan menurut Hemhill dan Coons adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goals).
-         Pengertian kepemimpinan menurut Tannenbaum, Weschler dan Masarik menyatakan bahwa kepemimpinan adalah Pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu”.
-         Pengertian kepemimpinan menurut Stogdill menyatakan bahwa kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.
-         Pengertian kepemimpinan menurut Katz dan Kahn menyatakan bahwa adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
-         Pengertian kepemimpinan menurut Rauch dan Behling menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
-         Pengertian kepemimpinan menurut Jacobs dan Jacques menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti atau pengarahan yang berarti terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.

Teori-Teori Kepemimpinan??
Teori kepemimpinan yaitu teori genetis dimana menjelaskan bahwa seseorang akan dapat menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan untuk bisa menjadi pemimpin; dia telah memiliki bakat dan mempunyai pembawaan untuk bisa menjadi pemimpin. Menurut teori kepemimpinan seperti teori genetis ini mengasumsikan bahwa tidak setiap orang dapat menjadi pemimpin, hanya beberapa orang yang memiliki pembawaan dan bakat saja yang dapat menjadi pemimpin. Hal tersebut memunculkan “Pemimpin tidak hanya sekedar dibentuk tapi dilahirkan”.
Teori kepemimpinan yang kedua yaitu teori sosial yang menyatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi pemimpin karena lingkungannya yang mendukung, keadaan dan waktu memungkinkan ia bisa menjadi pemimpin. Setiap orang dapat memimpin asal diberikan kesempatan dan diberikan pembinaan untuk  dapat menjadi pemimpin meskipun ia tidak memiliki pembawaan atau bakat. Adapun istilah dari teori kepemimpinan sosial ini yaitu Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan.
Teori kepemimpinan yang ketiga yaitu teori ekologis, dalam teori kepemimpinan ekologis ini menyatakan bahwa gabungan dari teori genetis dan sosial, dimana seseorang akan menjadi pemimpin membutuhkan bakat dan bakat tersebut mesti selalu dibina agar berkembang. Kemungkinan untuk bisa mengembangkan bakat tersebut itu tergantung dari lingkungannya.
Teori kepemimpinan yang keempat yaitu teori situasi, dalam teori kepemimpinan situasi ini menyatkaan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin ketika berada dalam situasi tertentu karena dia memiliki kelebihan-kelebihan yang dibutuhkan dalam situasi tersebut. Akan tetapi pada situasi yang lainnya, kelebihannya tersebut tidak dibutuhkan, akhirnya ia tidak akan menjadi pemimpin lagi, bahkan bisa jadi menjadi pengikut saja.
Oleh karena itu, jika seorang ingin menjadi pemimpin dan ingin meningkatkan kecakapannya dan kemampuannya dalam memimpin maka dibutuhkan untuk bisa mengetahui segala ruang lingkup gaya kepemimpinan yang efektif. Adapun para ahli dalam bidang kepemimpinan sudah meneliti dan mengembangkan beberapa gaya kepemimpinan yang berbeda dimana sesuai dengan adanya evolusi dari teori kepemimpinan. Untuk ruang lingkupnya, gaya kepemimpinan terbagi atas tiga pendekatan yaitu pendekatan sifat kepribadian pemimpin, dan pendekatan perilaku pemimpin dan pendekatan situasional atau kontingensi.



Kaitan antara SDM, Organisasi, dan Kepemimpinan???
Jika melihat definisi dari ketiga hal tersebut, saya bisa memberikan pendapat bahwa antara SDM, organisasi dan kepemimpinan memiliki kaitan , atau bisa dikatakan saling mengisi.
Sebagaimana kita ketahui pengertian organisasi merupakan kumpulan orang dalam suatu wadah yang memiliki tujuan yang sama. Di dalam organisasi berisi jaringan-jaringan individu, sebagai agen dalam organisasi untuk melaksanakan tujuan mereka yang sama dengan cara berinteraksi secara internal maupun eksternal (dengan organisasi lainnya). Hal ini bisa tercapai, apabila dalam suatu organisasi memiliki SDM atau sumber daya manusia yang memadai, yang memiliki kualitas yang baik dalam daya pikir maupun fisik sehingga keefektivitas dan efisiensi dari organisasi bisa tercapai. Untuk bisa menggerakkan SDM tersebut, diperlukan seseorang yang memimpin untuk mempengaruhi jaringan-jaringan individu di dalam organisasi tersebut agar tujuan yang ingin dicapai dapat dengan tertib tercapai.
Contoh:






Contoh nyata di Indonesia adalah dari kepemimpinan Ridwan Kamil, walikota Kota Bandung yang dinilai sangat baik dalam memimpin daerahnya. Kinerja jajaran aparatur sipil negara yang dipimpin oleh Ridwan Kamil juga sangat mendukung gaya kepemimpinan Ridwan Kamil, sehingga tujuan bersama dalam memajukan dan membuat Kota Bandung menjadi lebih baik bisa terlaksana sedemikian rupa.













Sumber:
Hutapea, Parulian, dan Nurianna Thoha. (2008). Kompetensi Plus. Jakarta: Gramedia.


http://hariannetral.com/2015/03/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-dan-struktur-organisasi.html
http://nasional.kompas.com/read/2015/09/11/17571931/Menteri.Yuddy.Sanjung.Gaya.Kepemimpinan.Ridwan.Kamil

Sumber Gambar:
https://i.ytimg.com/vi/UP3VVY0w1Yk/maxresdefault.jpg
http://kursusjogja.com/wp-content/uploads/2016/04/Training-Dan-Pengembangan-SDM-Jogja.jpg

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Apa sih Kleptomania itu?

Tugas Kelompok Mata Kuliah Kesehatan Mental

Anggota:
Irpan Salam
Irna Musdalifa
Nadeenka Nathania
Sarah Cika Permatasari

2PA01

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Pengertian Kleptomania


Kleptomania dapat disebut juga sebagi gangguan karena kegagalan atau ketidakmampuan mengendalikan keinginan untuk mengambil suatu barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan atau tidak cukup berharga untuk pengambilannya. Kegagalan mengendalikam keinginan untuk mengambil tersebut tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja, tetapi berulang kali. Biasanya barang yang diambil atau dicuri itu akan diberikan kepada orang lain, ditimbun di suatu tempat tertentu, dibuang atau dikembalikan lagi ke tempat asalnya.

Penyebab Kleptomania

Kleptomania secara biologis berkaitan dengan kelainan zat kimia, sedangkan secara psikologis seseorang yang mengalami kleptomania biasanya memiliki gangguan lain seperti depresi. Kelainan zat kimia tersebut yaitu serotonin dan dopamin yang merupakan zat kimia neurotransmiter di dalam otak. Serotonin berfungsi untuk mengatur mood dan emosi, sedangkan dopamin berfungsi untuk menimbulkan rasa senang.
Seseorang dengan kleptomania memiliki kadar serotonin yang rendah dan diperkirakan berperan dalam menimbulkan dorongan yang kuat untuk mencuri tanpa bisa menahannnya. Seseorang yang dengan gangguan kleptomania akan merasakan ketegangan saat dorongan untuk mencuri tiba-tiba muncul dengan kuat. Setelah mereka mencuri maka akan muncul perasaan senang, puas, dan lega. Jadi, pencurian yang dilakukan ini membantu kleptomaniac untuk melepaskan ketegangan dan memicu dikeluarkannya zat dopamin. Karena dopamin merupakan zat yang berkaitan dengan rasa senang, maka kleptomaniac cenderung melakukan lagi hal yang menyenangkan tersebut (mencuri) dan siklus ini akan terjadi berulang-ulang dan puas         
Penderita kleptomania biasanya juga memiliki gangguan suasana hati seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan perilaku makan, dan kecanduan (alkohol atau narkoba) yang jika dilihat lagi berkaitan dengan kinerja zat serotonin dan dopamin. Penyebab lain dari kleptomania yaitu seseorang yang memiliki luka di kepala diduga ada perubahan kinerja otak dan zat-zat yang bekerja di dalamnya.

Jenis-jenis Kleptomania

·         Klepto natural adalah klepto yang ditandai dengan mencuri barang-barang yang tak berguna.
·         Klepto elite adalah klepto yang ditandai dengan mencuri barang-barang yang harganya mahal.
·         Klepto humanis/animalis adalah klepto yang ditandai dengan mencuri anak orang atau hewan.
·         Klepto transaktif adalah klepto yang ditandai dengan mencuri uang tapi bukan korupsi.
·         Klepto persona adalah klepto yang ditandai dengan mencuri-curi muka dan/atau bentuk tubuh.
·         Klepto status adalah klepto yang ditandai dengan mencuri status/kekuasaan.
·         Klepto narsistik adalah klepto yang disertai dengan Narsisis.

Gejala& Ciri Kleptomania

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders- DSM IV-TR (text revision) terbitan American Psychiatric Association (Edisi ke IV, 2000), klepto memiliki gejala sebagaiman berikut :
·         Pengulangan mencuri benda-benda yang tidak dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan atau kadang benda-benda itu diberikan untuk orang lain. Benda-benda yang diambil adalah benda-benda yang tidak mempunyai nilai, tidak berharga. 
·         Peningkatan dorongan secara terus-menerus sebelum mencuri. 
·         Timbul rasa senang ketika mencuri berhasil dilakukan. 
·         Proses mencuri tersebut tidak dimotivasi oleh rasa marah atau keinginan untuk balas dendam dan tidak disebabkan oleh delusi dan halusinasi. 
·         Perilaku tersebut tidak disebabkan oleh conduct disorder, manic episode pada gangguan bipolar, atau gangguan kepribadian antisosial. 
·         Orang kleptomania biasanya akan mengalami stres sebelum mengambil dan juga dia tidak mempunyai rasa bersalah. 
·         Umumnya Penderita Mampu Membeli Barang Yang Dia Curi. 
·         Penderita Akan Merasa Tegang Saat Melihat Barang Yang Dia Inginkan Dan Sesaat Sebelum Mengambulnya.Setelah Berhasil Ia Akan Merasa Senang Dan Lega. 
·         Penderita mengambil barang secara spontan dan tanpa strategi serta langkah yang rumit, seringkali ia meninggalkan jejak dan jejak tersebut justru mengarah ke pelaku tunggal yaitu ia sendiri. 
·         Penderita tidak merasa bersalah setelah mengambil barang tersebut,bahkan ia akan berani memakainya di depan si pemilik asli,tetapi ada pula yang menyembunyikan atau malah mengembalikannya. 
·         Punya keinginan besar yang begitu mendesak untuk mencuri pada barang yang mungkin tidak ia perlukan. 
·         Merasa lega dan puas saat mencuri. 
·         Tapi setelah mencuri akan merasa bersalah, menyesal, membenci diri sendiri dan takut ditahan polisi. 
·         Meski sesudah mencuri timbul rasa takut dan menyesal tapi dorongan untuk mencuri akan muncul lagi secara spontan atau saat sedang depresi atau stres, sehingga perilaku kleptomania terus berulang. 
·         Orang kleptomania mencuri bukan untuk kepentingan pribadi atau balas dendam, tetapi karena dorongan yang begitu kuat sehingga timbul rangsangan untuk mencuri. 
·         Perasaan tidak nyaman (inadequacy) 
·         Perasaan tidak aman (insecurity) 
·         Kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence) 
·         Kurang memahami diri (self-understanding) 
·         Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial 
·         Ketidakmatangan emosi 
·         Mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf


Ciri-ciri Kleptomania
·         Pengulangan mencuri benda-benda yang tidak dibutuhkan, dan biasanya setelah mencuri benda tersebut dibagikan kepada orang lain. Dan benda yang diambilnya tidaklah berharga
·         Peningkatan dorongan secara terus menerus sebelum mencuri, dan juga timbul perasaan senang ketika mencuri berhasil dilakukannya.
·         Umumnya penderita mampu membeli barang yang di ambilnya dan biasanya ketika proses pengambilan atau pengutilan terjadi, hal ini tidak di dasari rasa balas dendam dan tidak pula disebabkan oleh delusi atau halusinasi.
·         Penderita melakukan hal tersebut secara spontan dan tanpa strategi terlebih dahulu sehingga, ini akan menimbulkan jejak yang justru mengarah ke pelaku tunggal yaitu ia sendiri, pada saat sebelum mengambil barang pelaku akan merasa tegang dan setelah mengambil akan timbulperasaan lega dan senang
·         Si penderita tidak akan merasa bersalah setelah mengambil barang tersebut, bahkan ia berani mengenakannya didepan sang pemilik atau jika tidak ia akan menyembunyikannya 

Solusi dan Penanganan Kleptomania

Secara psikologis kleptomania bisa disembuhkan dengan caraterapi, tetapi antara psikolog dengan keluarga tentu haruslah aktif dalam proses penyembuhan tersebut. Orang-orang terdekat penderita harus diberitahu sebelumny bahwa orang tersebut sedang berada dalam proses penyembuhan dan pengawasan. Tetapi kalau masalah kleptomania telah masuk kedalam taraf otak atau saraf maka penanganan dengan obat-obatan haruslah segera dilakukan untuk terapi akan dijabarkan dibawah ini sedangkan untuk penanganan dengan obat-obatan akan dijabarkan kemudian:
Terapi yang digunakan dalam penyembuhan kleptomania adalah:
·         Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Individu diharapkan dapat mengidentifikasi perilaku yang salah, pikiran negatif, dan mengubah pikiran dan perilaku tersebut secara lebih sehat.
·         Ratinal Emotive Therapy
Individu diberikan beberapa perlakukan seperti covert sensitization, dimana individu direkam secara diam-diam ketika melakukan pengutilan, hasil rekaman tersebut akan diperlihatkan kepada individu dengan pengarahan konsekuensi sosial terhadap perilakunya tersebut.
·         Aversion Therapy
Individu diminta untuk berusaha mengatur pernapasan secara baik, menahan napas untuk beberapa saat ketika rasa tidak nyaman muncul yang diakibatkan oleh adanya dorongan-dorongan tersebut saat muncul kembali.
Beberapa jenis obat-obatan untuk perawatan kleptomania:
·         Antidepresan. 
Inhibitor Reuptake Serotonin Selektif (SSRI) biasanya dikonsumsi oleh penderita kleptomania. Jenis obat ini meliputi fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil, Paxil CR), fluvoxamine (Luvox, Luvox CR) dll.
·         Mood Stabilizer. 
Jenis obat ini bertujuan menyeimbangkan mood (suasana hati) Anda sehingga perubahan yang cepat atau tak seimbang yang biasanya memicu dorongan mencuri bisa diredakan. Salah satu mood stabilizer untuk mencegah kleptomania adalah lithium (Lithobid).
·         Obat-obatan anti kejang .
Walaupun sebenarnya diperuntukkan bagi penderita gangguan kejang-kejang, jenis obat-obatan ini menunjukkan manfaat dalam gangguan mental tertentu, mungkin juga termasuk kleptomania. Contoh obat-obatan jenis ini adalah topiramate(Topamax) dan asam valproat (Depakene, Stavzor).
·         Obat-obatan Kecanduan. 
Naltrexone (Revia, Vivitrol) memblok bagian otak yang merasakan kenikmatan dengan perilaku adiktif. Obat ini dapat membantu menurunkan dorongan dan kenikmatan yang dihubungkan dengan kegiatan mencuri.


Dukungan dari keluarga
Apabila sanak saudara atau mungkin anak kita memiliki gejala/ciri atau telah dipastikan menderita klepomania tips-tips dibawah ini dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kleptomania, diharapkan beberapa cara dibawah ini dapat memberikan petunjuk dan guidance kepada orang tua dan guru bagaimana cara menghadapi seseorang yang menderita kleptomania:
·         Mencukupi kebutuhan anak.Banyak anak suka mencuri karena keinginan yang dibutuhkan belum terpenuhi. Sebaiknya orang tua mengoreksi diri, apakah ada kebutuhan anak yang belum dicukupi? Kelalaian itu bisa terjadi dalam bentuk: tidak memberi makanan yang bergizi, atau tidak menyediakan alat tulis yang dibutuhkan, atau keperluan sehari- hari lainnya. Semuanya itu akan membuat anak tergoda untuk melakukan pencurian.
·         Memberi perhatian yang cukup.Ada pencurian karena adanya ketidakstabilan dalam jiwa anak. Orang tua yang sibuk hanya tahu mencukupi kebutuhan anak secara materi, tetapi melalaikan kebutuhan rohaninya. Bila anak itu sehat, puas dan stabil jwanya, tidak mungkin ia mencuri untuk mencari perhatian orang dewasa.
·         Mengenali pergaulan anak.Ketika diketahui anak mulai suka mencuri, segera selidiki lebih dahulu tentang teman-temannya. Apakah ia bergaul dengan teman-teman yang berperangai buruk, yang menganggap mencuri itu satu keberanian atau mereka diancam untuk mencuri. Jika benar teman-teman itu yang bermasalah, maka dengan sabar orang tua harus mengajar anak dan menjelaskan akibat buruk dari mencuri itu.
·         Menyelidiki motivasinya.Selain unsur di atas, mungkin masih ada motivasi yang tersembunyi yang mendorong anak itu mencuri. Cobalah untuk mengetahui kehidupan sosial anak itu, mungkin mereka sedang berpacaran atau sedang terjerumus pada obat-obat terlarang seperti: ganja atau minuman keras. Bila orang tua dengan teliti menyelidiki motivasi anak mencuri, maka akan lebih mudah mengatasi masalahnya.
·         Memasukkan konsep nilai yang benar.Sejak kecil orang tua sudah harus mendidik perbedaan antara "ini milik kamu" dan "ini milik saya". Jangan membiarkan anak sembarangan mengambil barang orang lain. Kalau dalam tas atau di saku ditemukan barang milik teman, anak harus segera mengembalikannya. Menerapkan konsep yang benar harus disertai dengan teladan yang baik supaya anak tidak tamak terhadap hal apa pun sekalipun itu hal yang kecil atau sembarangan meminjam barang milik orang lain. Berikanlah penghargaan dan pujian bila mereka mampu mengurus atau mengatur barangnya sendiri.
·         Melakukan usaha secara bersama.Jika anak sendiri tidak berniat untuk membuang kebiasaan yang jelek, meskipun orang tua atau guru memaksa atau menekan mereka, hasilnya tetap akan sia-sia. Usahakanlah untuk bekerja sama dengan anak, menasihati dan menjelaskan sebab-akibat dari tindak mencuri, atau membantu mereka untuk mencari jalan ke luar yang bisa dilakukan, kemudian berdoalah bersama mereka agar bersandar pada anugerah Tuhan untuk hidup dalam kemenangan.

·         Mendidiknya dalam kebenaran.Hati nurani manusiapun berbicara bahwa mencuri itu dosa dan Allah akan menghukum dosa itu. Apabila anak itu dalam kelemahannya telah berbuat dosa, berikan pengertian bahwa ia tetap disayangi, apalagi oleh Allah, jika mau bertaubat dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.


Video Terkait





S    Sumber:


Sumber Gambar:
http://www.acnr.co.uk/wp-content/uploads/2014/09/case-feat-image.gif
http://www.natural-health-news.com/wp-content/uploads/2016/02/Kleptomania.jpg
http://perempuan.com/asset/files/data/Kleptomania1.jpg

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS