Aliran
Psikoanalisa
Sebelum menjelaskan apa kaitan antara aliran psikoanalisa
dengan kesehatan mental, sebaiknya kita memahami dulu apa psikoanalisa itu.
Ruth Berry (2001:
2) menjelaskan bahwa psikoanalisa adalah sistem menyeluruh dalam psikologi yang
dikembangkan oleh Freud secara berlahan ketika ia menangani orang yang
mengalami neurosis dan masalah mental lainnya.
Teori Kepribadian
Psikoanalisa merupakan salah satu aliran utama dalam sejarah psikologi.
Psikoanalisa adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang
sifat manusia, dan metode psikoterapi. Secara historis Psikoanalisa adalah
aliran pertama dari tiga aliran utama psikologi. Yang kedua adalah
behaviorisme, sedangkan yang ketiga adalah psikologi eksistensial-humanistik.
Menurut Freud, lapisan kesadaran jiwa itu kecil, dan analisis terhadapnya tidak dapat menerangkan masalah tingkah laku seluruhnya. Freud juga berpendapat bahwa energi jiwa itu terdapat didalam ketidaksadaran, yang berupa insting-insting atau dorongan-dorongan (Fudyartanta, 2005: 89).
Menurut Freud, lapisan kesadaran jiwa itu kecil, dan analisis terhadapnya tidak dapat menerangkan masalah tingkah laku seluruhnya. Freud juga berpendapat bahwa energi jiwa itu terdapat didalam ketidaksadaran, yang berupa insting-insting atau dorongan-dorongan (Fudyartanta, 2005: 89).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aliran
psikoanalisa adalah aliran yang terdapat di dalam ketidaksadaran individu yang
berkaitan dengan neurosis dan kesehatan mentalnya.
Psikoanalisa
adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya,
sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Freud pada
awalnya memang mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan
sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran
dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang individu lakukan dan pikirkan hasil
dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan
pikiran.
Menurut
teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka
bersembunyi dari kesadaran individual dan apabila dorongan – dorongan ini tidak
dapat disalurkan, dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan juga mengganggu
kesehatan mental yang disebut psikoneurosis. Dengan kata lain, mereka tidak
disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam
perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / ( unconscious
motivation ) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa.
Dalam
teori psikoanalisanya Freud menjelaskan tentang struktur kepribadian individu,
struktur kepribadian tersusuan atas 3 sistem pokok, yakni :
- Id
Id
merupakan aspek biologis yang strukturnya paling mendasar dari kepribadian. Id
juga merupakan sistem kepribadian yang asli, dimana id sebagai rahim tempat
berkembangan ego dan superego. Id berisikan segala sesuatu yang secara
psikologis ada sejak lahir dan merupakan reservoir energi psikis. Id
berhubungan erat dengan proses-proses jasmaniah darimana id mendapatkan
energinya. Id memiliki 2 proses yaitu proses primer dan tindakan refleksi. Id
terdiri dari dorongan – dorangan biologis seperti makan, sex dan agresifitas.
- Ego
Ego
merupakan aspek psikologis yang berkembang dari id yang struktur kepribadianya
mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Ego timbul
karena kebutuhan – kebutuhan organisme memerlukan transaksi – transaksi yang
sesuai dengan dunia kenyataan objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego
adalah id hanya mengenal kenyataan subjektif jiwa sedangkan ego membedakan
antara hal – hal yang terdapat dalam batin dan hal – hal yang terdapat dalam
dunia luar. Ego disebut juga sebagai eksekutif kepribadian karena ego
mengontrol pintu-pintu arah tindakan, memilih segi lingkungan kemana ia akan
membri respon dan memutuskan insting mana yang akan dipuaskan.
- Superego
Superego
merupakan aspek sosiologis yang merefleksikan nilai – nilai sosial dan
menyadarkan individu atas tuntutan moral. Gambaran kesadaran akan nilai-nilai
dan moral masyarakat yang ditanamkan oleh adat istiadat, agama, orangtua, guru,
dan orang lain kepada anak. Karena itu pada dasarnya superego adalah hati
nurani seseorang yang menilai benar atau salahnya tindakan seseorang. Itu
berarti superego mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada
kesempurnaan.
Freud
juga membagi aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan
sejauh mana individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
- Tingkat
Sadar Atau Kesadaran ( Conscious Level )
Pada
tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir,
persepsi, dan lain – lain.
- Tingkat
Prasadar ( Preconscious Level )
Pada
tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari
hanya apabila individu memperhatikannya, misalnya memori,
pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajari, dan lain – lain.
- Tingkat
Tidak Disadari ( Unconscious Level )
Pada
tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh
individu. Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral,
pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irasional,
dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan
lain-lain.
Meskipun
masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai fungsi, sifat,
komponen, prinsip kerja, dinamisme dan mekanismenya sendiri. Namun mereka
berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit (tidak mungkin) untuk
memisah – misahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya terhadap
tingkah laku manusia. Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari
interaksi diantara ketiga sistem tersebut jarang salah satu sistem berjalan
terlepas dari kedua sistem lainnya.
Kepribadian
yang sehat menurut psikoanalisis :
- Menurut
Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah.
- Dengan
belajat, individu dapat memiliki kemampuan dalam mengatasi tekanan dan
kecemasan.
- Mental
yang sehat terjadi ketika adanya keseimbangan antara fungsi dari superego
terhadap id dan ego.
- Tidak
mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
- Dapat
menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.
Aliran Behaviorisme
Aliran
psikologi behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh
John B.Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku merupakan unsur
subjek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan
berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam.
Wade & Tavris (2008) menjelaskan bahwa aliran behaviorisme menaruh perhatian pada peranan penghargaan (reward) maupun hukuman (punishment) dalam mempertahankan atau mengurangi kecenderugan munculnya perilaku tertentu. Selanjutnya dijelaskan lagi bahwa penganut alirasn behaviorisme tidak melibatkan pikiran kondisi mental untuk menjelaskan suatu perilaku. Mereka ber[egang teguh pada apa yang dapat di observasi atau di amati.
Behaviorisme
secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata.
Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam
elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalisme. Berarti juga behaviorisme
sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa
dan masih memfokuskan diri pada proses – proses mental. Behaviorisme berupaya menganalisis
bahwa hanya perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan
diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya
manusia tidak membawa bakat apa – apa (tabula rasa).
Manusia
akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan
sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan
yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya
pada pendekatan ilmiah yang sungguh – sungguh objektif. Kaum behavioris
mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif,
seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi,
sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
Aliran
behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu sistem
kompleks yang bertigkah laku menurut cara – cara yang sesuai dengan hukum.
Dalam pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme
yang bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak
spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Aliran
behaviorisme mempunyai 3 ciri penting, yaitu :
- Menekankan
pada respon – respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku.
- Menekankan
pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari.
Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan atau
gen.
- Memfokuskan pada perilaku
binatang. Menurut aliran behaviorisme, tidak ada perbedaan alami antara
perilaku manusia dan perilaku binatang.
Jadi menurut Behaviorisme manusia
dianggap memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar.
Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku menurut cara yang
sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian
yang sehat menurut behavioristik :
- Adanya
respon terhadap faktor eskternal seperti orang lain dan lingkungannya.
- Memiliki
sifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman, sangat
dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap
dengan bawaan sendiri.
- Menitikberatkan
pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
Daftar Pustaka:
Schultz, Duane.
1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kapribadian Sehat. Yogyakarta : Kanisius
Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental
1. Yogyakarta : Kanisius
Riyanto, Theo. 2006. Jadikan Dirimu Bahagia. Yogyakarta
: Kanisius
Feist, Jess dan Gregory J. Feist. 2011. Teori
Kepribadian Buku 2 Ed. 7 (2nd book Theories of Personality 7th). Jakarta : Salemba Humanika.
Wade, Carol & Carol Travis. 2008. PSIKOLOGI. Jilid 1. Jakarta: Penerbit ERLANGGA.
Sumber Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRmanIIIElYGDNLe6C-XOB_5NVtjn-oDpbXheQXojREcGt2uLvDsY9s3lPA2_nX3dsHK6D9d5S-GZu_DmpGLJIqSWLQf9S8jzb_rKzkzQL7fgVC9slydxaey3fGraqC5423kLEY_wLKzM/s1600/bs1.jpg
https://catyreeves.wikispaces.com/file/view/Behaviorism.gif/153807187/561x298/Behaviorism.gif
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e9/Sigmund_Freud_1926.jpg
http://s3.amazonaws.com/s3.timetoast.com/public/uploads/photos/2344417/john-b-watson-1-sized.jpg?1331562846
0 komentar:
Posting Komentar