Konsep Sehat
Pengertian sehat yang dikemukakan
oleh Parkins (1938), sehat adalah suatu keadaan seimbang dan dinamis antara
bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Menurut WHO
(1974), sehat dapat dikatakan sebagai suatu keadaan sempurna dari fisik,
mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa sehat adalah suatu kondisi dimana tubuh memiliki kualitas
yang terbaik dilihat dari sisi emosi, fisik, dan sosial.
Konsep sehat memiliki beberapa dimensi yang bisa dijadikan acuan
untuk mendefinisikan konsep sehat tersebut, yaitu ada dimensi intelektual,
fisik, sosial, spiritual, dan emosi.
1. Dimensi Intelektual
Dimensi yang melihat bagaimana seseorang berpikir dilihat
dari wawasannya, pemahamannya, alasannya, logika dan pertimbangannya. Pikiran sehat tercermin dari cara
berpikir atau jalan pikiran karena orang sehat selalu membuka pikirannya untuk
pengalaman-pengalaman baru yang bisa ia jadikan informasi . informasi itu
biasanya berisi informasi-informasi yang relevan dengan keadaan dirinya seperti
informasi masa lalu, persepsi dirinya tentang suatu, atau tuntutan-tuntutan
sosial.
Anggaplah kepribadian yang sehat secara intelektual seperti
sebuah computer yang memiliki data-data relevan
yang di programkan ke dalamnya. Computer itu berusaha mempertimbangkan
masalah-masalah , pilihan, dan pengaruh-pengaruhnya serta dengan cepat
menentukan tindakan untuk semua permasalahan yang akan diputuskan.
2. Dimensi Emosi
Dimensi yang melihat bagaimana seseorang bisa mengontrol
emosi yang ada pada diri ke dalam hal-hal yang lebih bersifat membangun atau
kontruktif sehingga dari pengontrolan emosi tersebut tidak mengganggu
aktivitas-aktivitas antarpribadi. Kesehatan emosi dilihat dari kemampuan mengenal
emosi dan mengekspresikan emosi tersebut secara tepat
3. Dimensi Sosial
Kesehatan
sosial terwujud apabila seseorang mampu berinteraksi dengan orang lain secara
baik, tanpa membedakan faktor-faktor apapun dan berusaha untuk bersikap
toleransi dengan hal-hal yan menurut keyakinannya berbeda. Kesehatan Sosial dapat dilihat dari kemampuan untuk
membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain, perilaku kehidupan dalam
masyarakat.
4. Dimensi Fisik
Dimensi yang dapat ditelaah secara langsung atau memiliki
dimensi yang paling nyata. Kesehatan fisik dapat dilihat dari kemampuan mekanistik
dari tubuh. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan
mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara fisik tidak terlihat
adanya sesuatu yang membuat diri sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal dan
tidak mengalami gangguan yang berarti. Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti
sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata
bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas
tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi
tubuh berjalan normal.
5. Dimensi Spiritual
Kesehatan spiritual dapat dilihat dari kemampuan seseorang
dalam mencapai kedamaian hatinya dengan cara mengagungkan hal yang bersifat
meyakini dalam dirinya. Spiritual
sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa, hal yang dianggap seseorang mampu membuat kedamaian hati
sehingga tercipta spiritual yang sehat, bebas dari beban-beban dan mampu
melegakannya.
Daftar Pustaka:
Effendy, Nasrul. 1997. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan
Masyarakat. Ed 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Schultz, Duane. 1991. Psikologi
Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat.
Yogyakarta: Kanisius.
Sumber Gambar:
https://udarajay.com/content/images/2016/02/emotional-intelligence.jpg
https://judythewriter.files.wordpress.com/2013/09/emotions.jpg
https://i.ytimg.com/vi/76qLjHJPfuA/maxresdefault.jpg
http://thumbs.dreamstime.com/z/athletic-male-human-anatomy-muscles-29069043.jpg
http://www.eastsidecongregationalucc.org/wp-content/uploads/2014/10/How-to-improve-your-spirituality-1d9cok1.jpg
0 komentar:
Posting Komentar