A. Pengertian Cinta Kasih
Cinta kasih bersumber pada ungkapan
perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku
dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam
cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas
kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab
menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama
manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan
Tuhan.
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta
kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan
pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah
tanpa dikaitkan dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih
mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Disatu pihak lain dalam
praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan.
Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam
kehidupan manusia cinta menempakan diri dalam berbagai bentuk.
Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang
mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya. Atau Allah
dan Rasulnya berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab
suci al-Qur’an.
CINTA DIRI
Cinta diri erat kaitanya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang
untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan
mengaktualisasikan diri. Diantara gejala yang menunjukan kecintaan
manusia terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginanya dan
memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan
hidup (QS,al-“Adiyat,100:8), Namun hedaknya cinta manusia pada dirinya
tidak lah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta
pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta
berbuat kebajikan kepada mereka.
CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan
dengan manusia lainya,tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu
dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain. Al-Qura’an juga
menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti
cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam serun itu sesungguhnya
terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan
dalam mencintai diri sendiri.
CINTA SEKSUAL
Cinta erat kaitanya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang,keserasian, dan kerja sama anatar suami
dan istri. Ia merupakan faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
CINTA KEBAPAKAN
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh
ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan
anak-anaknya.
CINTA KEPADA ALLAH
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spritual ialah
cintanya kepada allah dan kerinduanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam
shalat,pujian, dan doanya saja,cinta yang iklas seorang manusia kepada
allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkanya dalam kehidupanya dan menundukan semua bentuk kecintaan
lainya. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada sekelilingnya
mempunyai manifestasi dari tuhanya yang membangkitkan
kerinduan-kerinduan spritualnya dan harapan kalbunya.
CINTA KEPADA ROSUL
Cinta kepada rosul yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta,menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena rosul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah
laku,moral,maupun berbagi sifat luhur lainya.
C. Kasih Sayang
Islam menghendaki
agar kasih sayang dan sifah belas kasih dikembangkan secara wajar. Jika
diperinci maka ruang lingkup kasih sayang ini dapat dibedakan menjadi beberapa
tingkatan :
1. Kasih sayang dalam lingkungan keluarga, kasih orang tua kepada anak, kasih suami kepada istrinya, kasih antara orang yang bersaudara dan berkeluarga.
2. Kasih sayang dalam lingkungan bangsa. Perasaan kasih sayang dan simpati yang timbul akibat persamaan rumpun, suku bangsa, rasa senasib dalam perjuangan yang menyangkut kenegaraan.
3. Kasih sayang dalam lingkungan kegamanaan. Mencintai dan mengasihi sesame orang yang seagama karena memandang saudara dalam akidah dan keyakinan.
4. Kasih sayang dalam bentuk perikemanusiaan. Mencintai sesama manusia atas dasar pengertian bahwa manusia adalah sama – sama berasal dari satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu ibu.
5. Kasih sayang kepada sesame mahluk (Universal)
Misalnya saling mengasihi, mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.
1. Kasih sayang dalam lingkungan keluarga, kasih orang tua kepada anak, kasih suami kepada istrinya, kasih antara orang yang bersaudara dan berkeluarga.
2. Kasih sayang dalam lingkungan bangsa. Perasaan kasih sayang dan simpati yang timbul akibat persamaan rumpun, suku bangsa, rasa senasib dalam perjuangan yang menyangkut kenegaraan.
3. Kasih sayang dalam lingkungan kegamanaan. Mencintai dan mengasihi sesame orang yang seagama karena memandang saudara dalam akidah dan keyakinan.
4. Kasih sayang dalam bentuk perikemanusiaan. Mencintai sesama manusia atas dasar pengertian bahwa manusia adalah sama – sama berasal dari satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu ibu.
5. Kasih sayang kepada sesame mahluk (Universal)
Misalnya saling mengasihi, mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.
Kasih sayang dalam diri
pribadi seseorang, antara lain :
1. Pemurah : Sikap infak, yakni rela membelanjakan harta bagi kepentingan keluarga dan ama social.
2. Tolong menolong : sikap gotong royong
3. Pemaaf : Berlapang dada, memafkan sahabat – sahabatnya yang pernah bersalah.
4. Damai : Cenderung mengulurkan tangan, perdamaian kepada orang yang memusuhinya.
5. Persaudaraan : Rasa kasih sayang kepada sesame mukmin dan muslim
6. Menghubungkan tali kekeluargaan (Silaturahmi) : seorang muslim tidak akan senang memutuskan tali kekeluargaan.
1. Pemurah : Sikap infak, yakni rela membelanjakan harta bagi kepentingan keluarga dan ama social.
2. Tolong menolong : sikap gotong royong
3. Pemaaf : Berlapang dada, memafkan sahabat – sahabatnya yang pernah bersalah.
4. Damai : Cenderung mengulurkan tangan, perdamaian kepada orang yang memusuhinya.
5. Persaudaraan : Rasa kasih sayang kepada sesame mukmin dan muslim
6. Menghubungkan tali kekeluargaan (Silaturahmi) : seorang muslim tidak akan senang memutuskan tali kekeluargaan.
D. Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra juga dapat
diartikan sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan
dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat
erat kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
E. Pemujaan
Pemujaan
adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan
dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada
agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada
leluhuradalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih
memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih
hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan
pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada
orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari
leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan
nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga,
serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
F. Belas Kasihan
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak.Manusia
mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.Masalahnya sanggupkah dia menggugah
potensi belas kasihanya itu.Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang
berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Dalam kehidupam banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita
menumpahkan belas kasihan.yang perlu kita kasihani antara lain: Yatim piatu,
orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar
tidak mampu bekerja.orang sakit dirumah sakit, orang cacat, masyarakat kita
yang hidup menderita dan sebagainya.Orang –orang itu umumnya menderita lahir
dan batin dan umumnya sedikit tangan yang menaruh belas kasihan.Berbagai macam
cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi,Ada
yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian,
makanan dan sebagainya.
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta
kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara oran-orang yan sama-sama
sebanding. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih
erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta
kasih tersebut bersifat ekslusif bukanuiversal. Pertama - tama cinta kasih
erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalamanyang eksplosif berupa jatuh
cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara
saja. Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan
cara hubungan seksual.
Sumber:
http://noviandyputransyah.blogspot.com/2013/03/pengertian-cinta-kasih-kasih-sayang.html
http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/28/cinta-menurut-ajaran-agama/
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/pengertian-cinta-kasih.html
http://intisari-online.com//media/images/1652_kesulitan_tak_mengalangi_menolong_orang.jpg
0 komentar:
Posting Komentar